Foto merupakan dokumentasi kegiatan SMARIHASTA berbagi tanggal 14 Mei 2020
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) melanda Wuhan (China) pada akhir tahun 2019. Dari Wuhan virus ini menyebar ke seluruh penjuru dunia, sehingga menjadi suatu kejadian yang diberi nama pandemik (dari kata pandemic).
Pandemik adalah tingkat penyebaran penyakit yang paling tinggi. Suatu penyakit disebut menjadi pandemik jika sudah menyebar secara cepat ke seluruh penjuru dunia dengan tingkat infeksi yang tinggi (baca juga pengertian pandemik, epidemik, dan endemik).
Tidak tanggung-tanggung, sejak desember 2019 hingga hari ini 16 mei 2020 (± 5 bulan) jumlah kasus positif corona meluas hingga 4,6 juta orang, dengan angka kematian sejumlah 308.013 orang, membuat wabah ini mendapat perhatian khusus dari WHO.
Berbagai macam upaya dilakukan oleh dunia untuk menghentikan silus wabah COVID-19. Mulai dari lockdown, rapid test, swab test, pola hidup sehat, pembatasan sosial skala besar (PSBB di Indonesia), dan lain-lain. Yang mana, semuanya bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 ini.
Kondisi tersebut sangat berdampak terhadap proses pembelajaran di lembaga pendidikan manapun di dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah menghentikan proses pembelajaran tatap muka langsung sejak bulan maret (16 maret 2020), hingga waktu yang ditentukan, dan mengalami perpanjangan waktu ketiga kali hingga saat ini.
Jika sebelumnya proses belajar mengajar dilakukan dikelas dengan tatap muka secara langsung, maka dalam masa pandemik ini, pembelajaran bersifat jarak jauh (pembelajaran Jarak Jauh, PJJ), dengan moda daring (online). Tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Proses adaptasi ini memakan waktu yang cukup lama. Dua bulan sejak proses PJJ berlangsung masih saja mengalami kendala. Namun hal tersebut tidak menyulutkan semangat kami untuk belajar.
Jajaran Tenaga Pendidikan di SMA Negeri 8 Malang bekerja keras berupaya memberikan pelayanan pendidikan terbaik dalam situasi apapun. Berbagai usaha ditempuh, seperti memanfaatkan situs pembelajaran daring (rumah belajar, ruang guru, quizizz, edmodo, google), berpartisipasi memanfaatkan radio RRI Kota Malang sebagai sarana pembelajaran jark jauh, mengikuti program pembelajaran KEMDIKBUD melalui stasiun TVRI, atau dengan berinovasi mandiri sesuai dengan potensi masing-masing dan langsung berhubungan dengan peserta didik.
Yang terbaru, dibuatkan jadwal pembelajaran Jarak Jauh selama masa pandemik berlangsung, hingga suasana sudah ditetapkan mereda oleh pemerintah. Segala upaya ini tak luput dari semangat SMA Negeri 8 Malang yang berupaya memajukan pendidikan di Kota Malang pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Tidak hanya bidang akademik, bidang non akademik pun juga mengalami adaptasi selama masa pandemik, untuk kegiatan ekstrakurikuler dengan tatap muka memang dihentikan, namun penyampaian materi secara daring tetap berjalan dan berkoordinasi antara pelatih dan anggota dari ekstrakurikuler masing-masing.
Di bulan April 2020 juga bertepatan dengan perayaan Hari Kartini di Indonesia (21 April 2020). Sekalipun tatap muka sangat dibatasi selama wabah, namun pengurus OSIS SMA Negeri 8 Malang, tetap memeriahkan Hari Kartini dengan penyesuaian yang sangat kreatif. Lomba diadakan dengan cara daring pula, dimana peserta adalah siswa internal dari SMA Negeri 8 Malang.
Berbagai macam lomba pun digelar. Kegiatan yang bertema “Stay at home and Keep Productive” ini memiliki teknis sebagai berikut, peserta mengirimkan video dari jenis lomba yang diikuti lalu dinilai oleh juri, dan diumumkan pemenangnya saat tanggal 21 April 2020 (untuk jelasnya dapat dilihat di akun instagram : @osissmarihasta).
Tidak hanya kegiatan internal saja, sebagai bentuk Pengabdian Masyarakat, SMA Negeri 8 Malang, juga membuat kegiatan sebagai pembelajaran kepedulian terhadap sesama. Kegiatan yang disebut “SMARIHASTA berbagi” ini diadakan dengan cara pengumpulan donasi sejak tanggal 1 hingga 12 Mei 2020. Dengan waktu tersebut terkumpul donasi sebesar Rp. 30.350.000 dan beras sebesar 55 kg, serta 5 dus mie instan.
Setelah melalui proses surve, maka pada tanggal 14 Mei 2020, bantuan yang telah dirupakan bahan pokok tersebut disalurkan kepada masyarakat yang berhak dan terdampak wabah COVID-19. Proses penyaluran bantuan yang tetap menggunakan standar prosedur wabah COVID-19 berjalan dengan cukup lancar.
Tindakan sederhana ini merupakan sebuah pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian kepada sesama, semoga dapat menjadi teladan terutama kepada seluruh peserta didik SMA Negeri 8 Malang. Dengan dirumah saja pun, kita dapat membantu warga kiri kanan kita yang sedang mengalami musibah.
Semoga wabah COVID-19 ini segera berakhir, SMA Negeri 8 Malang berpesan agar senantiasa melakukan pola hidup sehat, tetap ikuti himbauan pemerintah dengan di rumah saja, tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar. Karena jika wabah ini segera berakhir, kita dapat bertemu lagi dalam kondisi yang bahagia, kita sudah rindu akan sekolah dengan segala aktifitas rutinnya.